Jenis Penyakit Yang Kami Tangani

Kelebihan pelayanan pengobatan :

1. Pengobatan terpercaya dan efektif

2. Tim medis yang professional

3. Fasilitas medis lengkap dan modern

4. Privasi pasien aman terjaga

5. Perawatan yang berkualitas

Frequently Ask Questions?

Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, saluran anus, hingga leher rahim. Sementara itu, pada pria kutil dapat tumbuh di ujung atau batang penis, skrotum, atau anus.
Kutil kelamin adalah jenis infeksi HPV dengan risiko yang rendah. Namun, beberapa strain dari HPV ini dapat menimbulkan prakanker pada sel-sel serviks dan bahkan berkembang menjadi kanker. Beberapa jenis kanker yang dapat terjadi sebagai komplikasi, antara lain: Kanker serviks.
● Kanker vulva.
● Kanker penis.
● Kanker dubur.
● Kanker kerongkongan
● Kanker kerongkongan.
Gejala penyakit gonore (kencing nanah) termasuk cairan kental berwarna hijau atau berwarna kuning dari vagina atau dari penis, anyang-anyangan pada wanita, pendarahan di antara periode menstruasi. Tetapi sebagian pria yang terinfeksi dan hampir sebagian dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun.
● Keluarnya cairan yang tidak biasa dari ujung penis yang kemungkinan berwarna putih, berwarna kuning atau berwarna hijau.
● Rasa sakit atau sensasi terbakar saat kencing.
● Sakit tenggorokan secara persisten.
● Bengkak atau kemerahan pada lubang Mr P.
Gejala gonore pada wanita cenderung ringan atau mirip dengan infeksi lain. Kondisi ini membuat gonore lebih sulit untuk diidentifikasi. Infeksi gonore tampak seperti jamur pada Miss V atau infeksi bakteri biasa. Berikut gejala yang mungkin muncul:
● Buang air kecil terasa sakit atau sensasi terbakar.
● Lebih sering buang air kecil.
● Sakit tenggorokan.
● Rasa sakit saat melakukan hubungan intim.
● Nyeri tajam di perut bagian bawah.
● Demam.
Kencing nanah adalah gangguan pada organ perkemihan yang cukup serius. Kencing nanah atau gonorrhea adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia atau jenis kelamin, tetapi lebih menyerang kalangan remaja dan dewasa muda antara usia 15 dan 24. Penyakit ini harus segera ditangani, sebab kencing nanah yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang .
● Sifilis Primer Gejala pada kondisi ini umumnya muncul berupa luka dengan 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya memakan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.
● Sifilis Sekunder Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki. Ditambah dengan penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam umumnya menjadi contoh gejala lain yang dialami pengidap. Segera tangani sifilis sekunder dengan tepat, agar infeksi tak berlanjut ke tahap berikutnya.
● Sifilis Laten Sifilis laten terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tidak ditangani, kondisi ini akan berubah menjadi tersier.
● Sifilis Tersier Sifilis tersier merupakan jenis yang paling berbahaya. Gejala yang dialami akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis. Jenis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati. Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.
● Sifilis Kongenital Jika kondisi ini terjadi pada ibu hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular. Infeksi bisa ditularkan kepada janin jika seorang ibu hamil yang mengidap sifilis. Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan. Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi. Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.
Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Beberapa potensi komplikasi penyakit raja singa ini yang dapat terjadi adalah:
● Benjolan Kecil atau Tumor. Pada tahap akhir sifilis, benjolan (gumma) dapat berkembang pada kulit, tulang, hati atau organ lainnya. Gumma biasanya hilang setelah pengobatan dengan antibiotik.
● Masalah Neurologis. Seperti meningitis, gangguan pendengaran, masalah penglihatan, demensia, disfungsi seksual pada pria, dan inkontinensia urine.
● Masalah Kardiovaskular. Seperti pembengkakan aorta atau arteri utama dalam tubuh, dan pembuluh darah lainnya. Kondisi ini juga dapat merusak katup jantung.
● Infeksi HIV. Orang dewasa dengan sifilis memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Luka sifilis dapat berdarah dengan mudah, membuat HIV lebih mudah masuk ke aliran darah selama aktivitas seksual.
● Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Sifilis kongenital sangat meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi dalam beberapa hari setelah lahir.
● Beberapa gejala herpes genital, antara lain:
● Luka yang terbuka dan terlihat merah tanpa disertai rasa nyeri atau gatal.
● Sensasi rasa nyeri, gatal, atau geli di sekitar daerah genital atau daerah anal.
● Luka melepuh yang kemudian pecah di sekitar genital, rektum, paha, dan bokong.
● Rasa nyeri saat membuang air kecil.
● Nyeri punggung bawah.
● Demam.
● Kehilangan nafsu makan.
● Kelelahan.
● Terdapat cairan yang keluar dari vagina.
Beberapa komplikasi herpes genital yang dapat terjadi, antara lain:
● Infeksi Menular Seksual lainnya
Infeksi HSV-2 bisa meningkatkan risiko tertular infeksi HIV hingga sekitar tiga kali lipat. Selain itu, orang dengan HIV dan HSV-2 lebih berpotensi untuk menularkan HIV ke orang lain. Infeksi HSV-2 merupakan salah satu infeksi paling umum pada pengidap HIV.
● Penyakit yang Lebih Parah
Pada orang dengan gangguan kekebalan, termasuk mereka yang mengidap infeksi HIV lanjut, herpes genital bisa menimbulkan gejala yang lebih parah dan kekambuhan yang lebih sering. Komplikasi langka HSV-2 termasuk meningoensefalitis (infeksi otak) dan infeksi diseminata. Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi HSV-1 bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah, seperti ensefalitis (infeksi otak) atau keratitis (infeksi mata).
● Herpes Neonatus
Herpes neonatus merupakan kondisi ketika bayi terpapar virus HSV dalam proses persalinan. Kondisi tersebut jarang terjadi, tapi herpes neonatus merupakan kondisi serius yang bisa menyebabkan kecacatan neurologis yang bertahan lama atau kematian. Risiko herpes neonatus paling tinggi ketika seorang ibu tertular HSV untuk pertama kalinya pada akhir kehamilan.
Selain itu, herpes genital juga bisa menyebabkan komplikasi berupa inflamasi atau peradangan dan gangguan pada kandung kemih.

Konsultasi Gratis

Wa Klik Di Sini
Testimonial

Reservasi Online