Bahaya Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Infeksi ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh dan memiliki beberapa tahap perkembangan.


Hubungi kami untuk info lebih lanjut

Sifilis dapat menular melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi atau dari ibu hamil yang terinfeksi kepada bayi yang dikandungnya.

Infeksi ini dapat memiliki gejala yang berbeda-beda pada setiap tahapnya, dan jika tidak diobati, dapat mengakibatkan komplikasi serius pada organ tubuh.

Bahaya Sifilis Tiap Gejalanya

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menjadi penyakit serius jika tidak diobati. Berikut beberapa bahaya dan komplikasi yang dapat terjadi akibat sifilis:

1. Tahap Awal

Pada tahap awal, sifilis dapat menyebabkan luka terbuka atau sariawan pada atau di sekitar area genital, anus, atau mulut.

Meskipun luka ini mungkin tidak menyakitkan, mereka sangat menginfeksi dan meningkatkan risiko penularan infeksi lain, termasuk human immunodeficiency virus (HIV).

2. Tahap Menengah

Jika sifilis tidak diobati, bakteri Treponema pallidum dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ini bisa mengakibatkan gejala seperti ruam, demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Selain itu, sifilis yang tidak diobati dalam tahap ini dapat merusak organ dalam tubuh, termasuk hati, otak, mata, dan jantung.

Hubungi kami untuk info lebih lanjut

3. Tahap Lanjut (Tertiary Syphilis)

Jika sifilis masih tidak diobati, beberapa tahun kemudian, seseorang dapat mengalami tahap lanjut sifilis yang serius.

Ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh, seperti jantung, otak, syaraf, dan pembuluh darah. Tertiary syphilis bisa mengancam jiwa.

4. Bahaya Kehamilan

Sifilis dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan atau saat persalinan. Infeksi ini dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau komplikasi serius pada bayi yang baru lahir, seperti kerusakan organ, cacat bawaan, dan gangguan perkembangan.

5. Meningkatkan Risiko HIV

Penderita sifilis memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV dan HIV dapat berkembang lebih cepat pada penderita sifilis yang juga terinfeksi HIV. Ini karena luka terbuka dari sifilis memudahkan masuknya HIV ke dalam tubuh.

Penanganan Sifilis

Raja singa adalah sebutan lain untuk sifilis, yaitu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Penanganan penyakit raja singa melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi dan langkah-langkah lainnya untuk mengelola penyakit ini. Berikut adalah panduan penanganan penyakit raja singa:

1. Diagnosis

Diagnosis sifilis biasanya dilakukan melalui tes darah. Tes darah dapat mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi Treponema pallidum.

Pemeriksaan fisik dan anamnesis (wawancara medis) dengan dokter juga dapat membantu dalam diagnosis.

2. Pengobatan

Pengobatan sifilis dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Penicillin adalah antibiotik yang paling umum digunakan untuk mengobati sifilis.

Dosis dan durasi pengobatan akan tergantung pada tahap sifilis dan sejauh mana infeksi telah menyebar dalam tubuh.

Pada tahap awal, satu dosis antibiotik mungkin cukup, tetapi pada tahap lanjut, pengobatan yang lebih lama mungkin diperlukan. Penting untuk mengikuti semua petunjuk pengobatan yang diberikan oleh dokter.

3. Pengujian Lanjutan

Setelah pengobatan selesai, dokter mungkin akan melakukan pengujian lanjutan untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh. Pengujian ini dapat melibatkan tes darah berulang untuk melihat apakah tingkat antibodi telah turun.

4. Pengawasan Pasangan Seksual

Penting untuk memberi tahu semua pasangan seksual yang mungkin telah terpapar sifilis sehingga mereka juga dapat diuji dan, jika perlu, diobati. Hal ini dapat membantu menghentikan penyebaran infeksi.

5. Praktik Seks yang Aman

Setelah pengobatan, penting untuk menggunakan praktik seks yang aman, termasuk penggunaan kondom, untuk menghindari penularan ulang sifilis atau infeksi menular seksual lainnya.

6. Pemeriksaan Rutin

Orang yang telah terinfeksi sifilis sebelumnya atau memiliki risiko tinggi terkena sifilis sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin untuk infeksi menular seksual, termasuk sifilis.

Sifilis harus diobati segera, terutama pada tahap awal, untuk mencegah komplikasi yang serius.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang sifilis atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional medis atau dokter spesialis penyakit menular seksual untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan tunda pengobatan jika Anda didiagnosis dengan sifilis.

Hubungi kami untuk info lebih lanjut

Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam

Carilah referensi klinik untuk penyakit kelamin atau penyakit menular seksual terdekat. Dengan biaya terjangkau serta gratis layanan konsultasi secara online melalui Live Chat WA.

Klinik Spesialis Penyakit Kelamin ini memiliki dokter spesialis kulit kelamin serta staf medis yang berstandar internasional.

Pelayanan yang Kami berikan ramah dan memuaskan, sehingga pasien yang menjalani pengobatan pada klinik kami, serta alat medis yang canggih dan modern.

Bila memiliki penyakit menular seksual atau penyakit kelamin yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Utama Apollo pada nomor yang tertera diatas.

Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu.

Reservasi Online